“…maka adalah Beta ini tiadalah sedua Beta harapkan yang sebelah Hulu hanyalah Orang Besar-Besar Beta di Raub akan membela pelihara sebelah Hulu,itupun dengan segala-gala anak Raja-Raja Dagang kerana Beta sebab boleh menjadi Raja dengan pertolongan daripada orang dagang. Maka itulah kita maalumkan kepada sekelian Dato’-dato’ dan Raja-Raja Dagang maka adalah Beta ini wallahi wabillahi tiadalah Beta berubahkan beralih bagaimana yang dipersumpahkan dahulu itulah adanya. Suatu pun tiada tanda khatnya hanyalah doa fi kulli waktin wahi itulah adanya”.

Blog ini mengutarakan isu-isu semasa yang berlaku di daerah Raub, khususnya & di seluruh negara amnya. Ada mata, pandang. Ada telinga, dengar. Ada akal, nilai. Ada BERANI, tegur-tegurkan.

UNTUK SEMUA YB DI PERINGKAT ADUN DAN PARLIMEN,


JIKA BENAR BERJUANG UNTUK RAKYAT, SILA KELUAR DARI PARTI MASING-MASING... JADI WAKIL RAKYAT BUKAN WAKIL PARTISAN!!!!

DARI RAKYAT UNTUK RAKYAT OLEH RAKYAT!

Search This Blog

30 December 2009

SEDIKIT RENUNGAN UNTUK SEMUA

Anak Raja Dagang tertarik dengan petikan posting yang terdahulu 'GAMBARAN DUNIA AKHIR ZAMAN' iaitu:

"...Alangkah banyaknya pemimpin dan ustadz-ustadz seperti ini. Mereka diangkat oleh manusia sebagai seorang ulama’ dan ustadz. Padahal ia tidaklah pantas dijadikan panutan, karena ia jahil. Kalaupun ia berilmu, namun ilmu itu di buang di belakang punggungnya. Manusia jenis ini banyak bermunculan bagaikan jamur di musim hujan."

Tuan Kadi Daerah Raub... Buka laman tersebut http://qurandansunnah.wordpress.com/2009/07/16/potret-ummat-di-akhir-zaman/ dan buat komen.

GAMBARAN DUNIA AKHIR ZAMAN

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ وَيُقْبَضُ الْعِلْمُ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ وَيُلْقَى الشُّحُّ وَيَكْثُُرُ الْهَرْجُ

Zaman akan saling mendekat, diangkatnya ilmu, munculnya berbagai fitnah, diletakkan kerakusan, dan banyaknya peperangan”. (HR. Al-Bukhoriy no.989 dan Muslim no.157)

Di akhir zaman, seperti zaman kita ini, sebelum datangnya hari kiamat akan ada hari-hari yang di dalamnya turun dan tersebar kejahilan yang disebabkan oleh malasnya manusia dan enggannya mereka dari menuntut ilmu agama, yaitu ilmu tentang Al-Qur’an dan Sunnah. Nabi-shollallahu alaihi wasallam- bersabda,

إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ لَأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيْهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ الْعِلْمُ

Sesungguhnya di depan hari kiamat ada hari-hari yang kejahilan diturunkan di dalamnya, dan ilmu diangkat”. [HR. Al-Bukhoriy (6654)]

Banyak diantara agama, dan sunnah Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- yang dilalaikan orang pada hari ini sehingga terkadang menjadi sesuatu yang mahjur (ditinggalkan).

Inilah yang pernah diisyaratkan oleh Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- ketika beliau bersabda dalam sebuah hadits,

بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيْبًا وَسَيَعُوْدُ كَمَا بَدَأَ غَرِيْبًا فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ

Islam muncul dalam keadaan asing, dan akan kembali (asing), sebagaimana ia muncul dalam keadaan asing. Maka beruntunglah orang-orang asing“. [HR. Muslim dalam Kitab Al-Iman (232)]

Semua ini disebabkan karena kurangnya perhatian kaum muslimin terhadap agamanya dan sunnah Rasul-Nya-shollallahu alaihi wasallam-. Kurangnya perhatian mereka menuntut ilmu syar’i karena kesibukan duniawi yang memalingkan mereka. Sementara mereka tak ada perhatian lagi dengan majelis ilmu dan majelis ta’lim. Akibatnya, agama dan Sunnah Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- terasa asing dan aneh di sisi mereka.

Memang mereka terkadang mendatangi majelis ta’lim. Namun jika mereka hadir, nampak pada wajah mereka lelah dan keterpaksaan ikut majelis ta’lim. Yah, hanya sekedar hadir agar orang tidak mencelanya. Maka anda akan lihat orang semacam ini jika hadir di majelis ta’lim, ada yang ngantuk , bahkan tidur. Ada yang bersandar di tembok, jauh dari ustadz. Ada yang sengaja duduk di belakang untuk sembunyi; jika ngantuk dan tertidur, ia bisa sembunyikan wajahnya di balik punggung kawannya. Ada yang cerita dengan temannya sehingga mengganggu ceramah ustadz. Ada yang melayang pikirannya sampai Amerika. Inilah kondisi mereka sehingga tak heran jika mereka tetap jahil terhadap agamanya.

Jika mendengar cerita yang menguntungkan dunianya, maka matanya terbelalak. Betul dunia adalah nikmat yang Allah berikan. Namun jangan dijadikan tujuan hidup dan pusat perhatian. Dunia diambil sekedar bekal menuju Allah Ta’ala. Allah tidak memberikan nikmat kepada seorang hamba-Nya, kecuali nikmat itu hanya sekedar alat dan sarana yang dipakai untuk beribadah dan beramal sholeh. Dunia dengan segala nikmatnya bukanlah merupakan tujuan dan terminal terakhir bagi seorang muslim. Akan tetapi merupakan tempat persinggahan mengambil bekal menuju perjalanan akhir, yaitu akhirat.

Fenomena berlombanya kaum muslimin memperbanyak harta benda dan fasilitas duniawi sehingga membuat mereka lupa terhadap agamanya merupakan sebab tersebarnya kejahilan. Jika semakin hari, semakin tersebar kejahilan, maka ketahuilah bahwa ini adalah salah satu diantara ciri dan tanda dekatnya hari kiamat.

Nabi-shollallahu alaihi wasallam- bersabda,

مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ : أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَ يُثْبَتَ الْجَهْلُ

Diantara tanda-tanda kiamat: Diangkatnya ilmu, dan kokohnya (banyaknya) kejahilan”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (80), dan Muslim dalam Shohih-nya (2671)]

Di akhir zaman, seperti zaman kita ini, sebelum datangnya hari kiamat akan ada hari-hari yang di dalamnya turun dan tersebar kejahilan yang disebabkan oleh malasnya manusia dan enggannya mereka dari menuntut ilmu agama, yaitu ilmu tentang Al-Qur’an dan Sunnah. Nabi-shollallahu alaihi wasallam- bersabda,

إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ لَأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيْهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ الْعِلْمُ

Sesungguhnya di depan hari kiamat ada hari-hari yang kejahilan diturunkan di dalamnya, dan ilmu diangkat”. [HR. Al-Bukhoriy (6654)]

Di tengah kabut kejahilan menyelimuti manusia, tersebarlah berbagai macam maksiat berupa pembunuhan, pencurian, perzinaan, dan kerakusan terhadap harta. Ini semua diakibatkan oleh hilangnya ilmu agama yang bermanfaat di tengah manusia. Nabi-shollallahu alaihi wasallam- bersabda dalam riwayat lain ketika menyebutkan tanda dekatnya hari kiamat,

يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ وَيُقْبَضُ الْعِلْمُ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ وَيُلْقَى الشُّحُّ وَيَكْثُُرُ الْهَرْجُ

Zaman akan saling mendekat, diangkatnya ilmu, munculnya berbagai fitnah (masalah), diletakkan kerakusan, dan banyaknya peperangan”. [HR. Al-Bukhoriy (989) dan Muslim (157)]

Al-Imam Ibnu Baththol –rahimahullah- berkata , “Semua yang dikandung oleh hadits ini berupa tanda-tanda kiamat sungguh kami telah melihatnya dengan mata kepala. Ilmu sungguh telah diangkat, kejahilan muncul, diletak kannya penyakit rakus dalam hati, fitnah (musibah) merata, dan pembunuhan banyak”. [Lihat Fath Al-Bari (13/16)]

Ini di zamannya Ibnu Baththol rahimahullah-, maka bagaimana lagi di zaman kita ini kejahilan merata dimana-mana, baik di kota maupun di pedalaman. Kejahilan di negeri kita bukan hanya mengenai rakyat jelata yang tak berpendidikan agama, bahkan juga mengenai kaum terpelajar. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi-shollallahu alaihi wasallam-,

إِنَّ اللهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ اِنْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ النَّاسِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يَتْرُكْ عَالِمًا اِتَّخَذَ النَّاسُ رُؤُسًا جُهَّالًا فُسُئِلُوْا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوْا وَأَضَلُّوْا

Sesungguhnya Allah tidak mengangkat ilmu dengan sekali mencabutnya dari manusia. Akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan mematikan para ulama’ sehingga apabila Allah tidak menyisakan lagi seorang ulama’pun, maka manusiapun mengangkat pemimpin-pemimpin yang jahil. Mereka (para pemimpin tsb) ditanyai, lalu merekapun memberikan fatwa tanpa ilmu. Akhirnya mereka sesat dan menyesatkan (manusia)” .[HR.Al-Bukhory dalam Kitab Al-Ilm (100), dan Muslim dalam Kitab Al-Ilm (2673)]

Al-Imam Abu Zakariya An-Nawawiy-rahimahullah berkata ketika menjelaskan makna hadits di atas, “Hadits ini menjelaskan maksud tercabutnya ilmu dalam hadits-hadits lalu yang muthlak (umum), bukan menghapusnya dari dada para penghafal (pemilik) ilmu itu. Akan tetapi maknanya, para pembawa ilmu itu (yakni para ulama) akan mati. Lalu manusia mengangkat orang-orang jahil (sebagai pemimpin dalam agama). Orang-orang jahil itu memutuskan perkara berdasarkan kejahilan-kejahilannya. Lantaran itu ia sesat, dan menyesatkan orang“. [Lihat Al-Minhaj Syarh Shohih Muslim ibn Al-Hajjaj (16/224), cet. Dar Ihya’ At-Turots Al-Arabiy]

Alangkah banyaknya pemimpin dan ustadz-ustadz seperti ini. Mereka diangkat oleh manusia sebagai seorang ulama’ dan ustadz. Padahal ia tidaklah pantas dijadikan panutan, karena ia jahil. Kalaupun ia berilmu, namun ilmu itu di buang di belakang punggungnya. Manusia jenis ini banyak bermunculan bagaikan jamur di musim hujan.

Coba lihat disana, manusia mengangkat seorang pelawak sebagai “da’i sejuta ummat”. Padahal bisanya cuma tertawa dan menggelitik para pendengar.

Dari arah lain, muncul para normal yang dulunya dijauhi oleh manusia, karena dikenal memiliki sihir. Sesaat kemudian berubah menjadi “da’i sejuta ummat”, karena sekedar pernah memimpin dzikir jama’ah yang dihadiri oleh sebagian kiyai jahil dan orang-orang yang memiliki kedudukan. Dulunya tukang sihir dan dukun (para normal), kini menjadi ustadz, bahkan terakhir bergelar “KH”.

Artis pun tak ketinggalan ambil job dalam kancah dakwah dengan bermodalkan semangat kemampuan tampil di depan publik dan wajah ganteng sebagai modal dengkul untuk menarik ummat menuju ke neraka. Bagaimana tidak, sebab seorang yang berdakwah tanpa ilmu akan mengantarkan dirinya berbicara tanpa batas, sehingga terkadang ia telah merusak dan menghancurkan agama pendengarnya, namun ia tak sadar karena memandang dirinya lebih pandai dari pendengar. Padahal ia jahil atau mungkin lebih jahil dari pendengar. Nas’alullahal afiyah wassalamah minal fitan.

Lebih para lagi, jika dakwah yang ditangani oleh orang-orang jahil dihiasi dengan perkara-perkara yang melanggar syari’at, seperti dakwah dihiasi dengan musik dengan istilah “Nada dan Dakwah“. Ini adalah cara dakwah yang keliru, karena menyalahi tuntunan Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- . Dengarkan Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda dalam mengharamkan musik,

لَيَكُوْنَنَّ مِنْ أُمَّتِيْ أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّوْنِ الْحِرَّ وَالْحَرِيْرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ

Sesungguhnya akan ada beberapa kaum dari ummatku akan menghalalkan zina, kain sutra, minuman keras (khomer), dan musik“. [HR. Al-Bukhoriy dalam Kitab Al-Asyribah (5590)]

Muhaddits Negeri Syam Muhammad Nashiruddin Al-Albaniy Al-Atsariy –rahimahullah- berkata dalam kitabnya Tahrim Alat Ath-Thorb (hal 105), “Sesungguhnya para ulama dan fuqoha –diantaranya empat imam madzhab- sepakat mengharamkan alat-alat musik karena berteladan dengan hadits-hadits Nabi Shollallahu Alaihi wa Sallam dan atsar-atsar Salaf ”.

Jadi, berdakwah dengan musik merupakan perkara kejahilan dan kebatilan yang menyalahi tuntunan Allah -Ta’ala-, Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- , dan para ulama’ kaum msulimin dari dulu sampai hari ini. Oleh karena itu, kita sesalkan adanya sebagian orang-orang jahil atau pura-pura jahil yang menyemarakkan program “Nada dan Dakwah” yang jelas dan nyata menyelihi agama !! Ini lebih diperparah lagi dengan bantuan “Guru Besar” alias televisi dalam menyemarakkannya demi meraih keuntungan duniawi yang semu, dan memperturutkan hawa nafsu.

Realita ummat yang demikian ini membuat dahi berkerut dan kepala sakit karena banyaknya dan bertambahnya “PR” yang perlu diselesaikan oleh para dai kebenaran. Dengan realita kejahilan ummat seperti ini, tak pelak jika banyak menimbulkan masalah. Tak heran jika terkadang ada sunnah Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- yang ingin diamalkan di zaman ini, mereka serta merta merasakannya sebagai suatu yang asing, menolaknya, menganggapnya bukan dari Islam!! Bahkan memusihi dan menyakiti sebagian hamba-hamba Allah -Ta’ala- yang mengamalkannya.

Jika kejahilan tentang agama merata di tubuh ummat, maka akan tersebar berbagai macam pelanggaran, syirik, kekafiran, bid’ah, dan maksiat, baik yang nampak, maupun yang tersemunyi. Inilah awal kehinaan yang akan menimpa ummat Islam yang dimanfaatkan oleh musuh-musuh Islam.

Jika ummat Islam sibuk dengan dunia, sibuk dengan peternakan, pertanian, perdagangan apalagi riba sehingga lupa mempelajari agamanya dari Al-Qur’an dan Sunnah, maka Allah akan timpakan kehinaan atas mereka. Inilah kehinaan yang tak mungkin akan tercabut dari tubuh ummat kecuali mereka mau kembali kepada agamanya dengan ilmu agama yang benar, dan berguna.

Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِيْنَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيْتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمُ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوْا إِلَى دِيْنِكُمْ

Jika kalian berjual-beli dengan cara ‘inah (salah satu bentuk riba), kalian memegang ekor-ekor sapi, ridho dengan bercocok tanam, dan meninggalkan jihad, maka Allah akan menimpakan kepada kalian suatu kehinaan yang tak akan dicabut oleh Allah sampai kalian kembali kepada agama kalian“. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (3462). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Muhaddits Al-Atsariy Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (11)]

Kesibukan dengan dunia menyebabkan kita akan semakin cinta kepadanya, dan takut mati untuk menghadap Allah Ta’ala- .Seakan-akan kita mengharapkan diri dan harta benda yang melalaikan kita agar kekal di dunia, tanpa menghadapi hisab.

Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu- berkata, Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

يُوْشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ: وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ ؟ قَالَ : بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيْرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللهُ مِنْ صُدُوْرِ عَدَوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللهُ فِيْ قُلُوْبِكُمْ الْوَهْنَ ” فَقَالَ قَائِلٌ: يَارَسُوْلَ اللهِ وَمَا الْوَهْنُ ؟ قَالَ : حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ

Hampir saja ummat-ummat saling memanggil (menyerang) menuju kalian sebagaimana orang-orang yang mau makan saling memanggil kepada nampannya”. Ada yang bertanya, “Apakah karena kita sedikit saat itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian saat itu banyak, tapi kalian buih laksana buih ombak. Allah benar-benar akan mencabut perasaan segan terhadap kalian dari dada musuh kalian; Allah akan mencampakkan kelemahan dalam hati kalian”. Ada yang bertanya, “Apa kelemahan itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia, dan takut mati“.[HR. Abu Dawud dalam Kitab Al-Malahim (4297). Di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (958)]

Dikutip dari http://almakassari.com/?p=261 Penulis: Buletin Jum’at Al-Atsariyyah, Judul: Potret Ummat di Akhir Zaman

29 December 2009

PENDIDIKAN MENJELANG 2010

Sekarang ni kita semua sedang berdebar-debar menantikan kedatangan 2010. Ibu bapa pun mula sibuk membuat persiapan untuk menghadapi sesi persekolahan yang baru. Guru-guru mula kembali ke daerah tempat bertugas memasing untuk menghadiri mesyuarat guru. Tak kurang juga ada guru-guru yang berpindah ke sekolah baru...

Dalam sedar atau tidak di kalangan masyarakat bahawa peruntukan kewangan Kementerian Pelajaran Malaysia di'kerat 18' oleh kerajaan BN. Sekolah-sekolah menerima budget yang ciput. Pepandai Pengetua dan Guru Besar bertindak untuk menggerakkan aktiviti di sekolah memasing. Sekali lagi slogan 'RAKYAT DIDAHULUKAN' dicabuli dek pemerintah. Puas la hati guru-guru yang menyokong dengan padu (secara politik) BARISAN NASIONAL/UMNO. Nak tengok bagaimana dua tiga kerat pengetua dan Guru Besar yang menjadi pencacai UMNO 'menunjukkan bakat' mentadbir sekolah. Anak Raja Dagang dapat membayangkan betapa sesaknya ADUN BN/UMNO terutamanya di daerah Raub melayan surat-surat mintak derma dari sekolah-sekolah. Tak pe tetuan ADUN BN/UMNO sekelian 'RAKYAT DIDAHULUKAN'.... Tak pe..tak pe... diorangkan 'WAKIL' RAKYAT.... Kerja untuk Rakyat... Memang keje diorang tu kalau bab-bab 'sumbang' menyumbang ni....

Nampak gayanya beberapa program bakal digugurkan, DUIT tadak!(Senang betul si-hampuras ni berkata-kata)...... Aik! Formula one boleh masuk dan curah RM juta-juta, ada angan lak nak beli pesawat tentera yang baru, pemberian elaun ETEMS yang tetap diberi sedangkan ETEMS dah 'arwah',....... apa semua ni??? Pendidikan selama ini berada di barisan hadapan! Pendidikan merupakan pelaburan yang mahal kerana akan melahirkan generasi anak bangsa yang berilmu dan berguna kepada negara. Tanpa pendidikan yang sempurna bagaimana nak capai matlamat dalam falsafah pendidikan yang disemat dalam diri para pendidik di negara selama ini? Tanpa sumber kewangan yang mencukupi, camana nak dapatkan pendidikan yang sempurna. Sekarang ni zaman pakai duit, bukan sekadar nak guna akal semata-mata.

Ini la Malaysia versi 1Malaysia... tak cukup dengan harga minyak yang dinaikkan secara halus, pendidikan pulak jadi sasaran. Sekolah tak ada duit, tetapi terpaksa meneruskan program kependidikan... Siapa yang tanggung?....RAKYAT la...! Cuba le golongan bukan guru bertanya kepada pengetua dan guru besar, bagaimana nak operasikan sekolah mereka dalam tahun 2010? Mungkin diorang ada MAGIK!



28 December 2009

NASIB ORANG MELAYU???

Semasa Anak Raja Dagang melalui selekoh kat MTAB(Yang Disekat Solat Jumaat Tu Laa) ada la banner satu majlis penerangan anjuran UMNO yang nak membincangkan nasib orang-orang Melayu selepas PRU 12. Ia diadakan malam ni(28/12/2009). Bagus tajuk tu... Sebabnya orang-orang Melayu sekarang ni memang tengah nazak bebeno. Allah anugerahkan mata, telinga, mulut dan akal...makanya takkan susah nak meneka camana nasib orang-orang Melayu selepas PRU12.

Dari sudut agama, orang Melayu hari ini memang laro giler! Sesiapa yang nak nafikan kenyataan Anak Raja Dagang, dipersilakan. Walaupun beribu anak-anak Melayu dihantar ke Mesir, Jordan dan lain-lain negara untuk mendalami ilmu agama Islam, hakikatnya balik keje susah nak dapat. Mula le intai-intai peluang jadik guru J-Qaf. Ada yang dapat, ada yang tidak. Tetapi ramai gak yang jadik guru J-Qaf. Pepenat nuntut ilmu di luar negara, mendalami hukum hakam dalam Islam, guru J-Qaf je kerajaan sediakan tempat untuk mereka mencari rezeki. Anak Raja Dagang bukan nak pertikai Guru-guru J-Qaf, tetapi Anak Raja Dagang mempersoalkan tindakan kerajaan yang gagal membuka peluang pekerjaan sewajarnya kepada mereka.

Rerasanya kat pejabat kadi nuuu masih kekurangan tenaga bagi penceramah(ada yang guna khidmat ustaz sekolah untuk berceramah), penguatkuasa dan sebagainya. Kenapa tidak dibuka ruang itu kepada mereka. Nak menegakkan syiar Islam perlu tenaga kerja yang ramai. Barulah kurang orang-orang Melayu membeli nombor ekor(kat Raub masih berleluasa), minum arak, berzina dan memacam lagi perkara haru biru tuh. Kalau nak bincang nasib orang Melayu, bina kekuatan iman orang-orang Melayu tu dulu. Ni tidak, makin nak melarokan orang-orang Melayu ada la. Jika UMNO dah sedar nak kaji nasib orang Melayu selepas PRU 12, kenapa sekarang??? Berapa banyak PRU yang telah dilalui, tak pernah pun nak fikir tentang nasib Melayu. Apa dah jadi selama 50 tahun lebih memerintah? Tu belum lagi nak ungkit nasib tulisan Jawi, nasib tanah-tanah rezab Melayu dan banyak isu lagi tentang orang-orang Melayu yang 'terlepas pandang' oleh UMNO kerana selama ini tak ada RAKYAT DIDAHULUKAN dalam jiwa pemimpin-pemimpin UMNO. Dan ia kekal Dahulu,Kini dan SELAMANYA.

Secara peribadi, majlis itu sekadar nak ambil hati masyarakat Melayu di Raub. Tidak lebih dari menggunakan sentimen bangsa untuk menagih 'nyawa' dalam PRU yang akan datang.

UNTUK TATAPAN UMUM DAN KHUSUSNYA TUAN KADI RAUB

Apa lagi agaknya cara nak sedarkan 'mereka' agar SOLAT JUMAAT dapat dilaksanakan di Masjid Tengku Abu Bakar, Raub. Nak tunggu BALA dari ALLAH S.W.T. baru nak 'HIJRAH'?

"Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu semua sentiasa menjadi orang-orang yang menegakkan keadilan kerana Allah, lagi menerangkan kebenaran dan jangan sekali-kali kebencian kamu terhadap sesuatu kaum itu mendorong kamu kepada tidak melakukan keadilan. Hendaklah kamu berlaku adil (kepada sesiapa jua) kerana sikap adil itu lebih hampir kepada takwa dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dengan mendalam akan apa yang kamu lakukan."

GONDOL?

Suatu permandangan yang diambil dari perkarangan Masjid Taman Muhibbah, Jalan Cheroh. HALAL atau HARAM tak tau la.... Tapi inilah yang RAKYAT dapat dari slogan RAKYAT DIDAHULUKAN. Jabatan Perhutanan, apa cerita ni?

UPTOWN RAUB?


Gini le gamaknya permandangan kawasan 'uptown raub' pada malam Ahad(26/12/2009) yang lalu. Suram dan sepi. Apa tindakan pihak-pihak yang berkenaan di Raub? Tolong buat sesuatu.

08 December 2009

NASIB UPTOWN

Sebagai anak Raub, Anak Raja Dagang begitu bangga kerana kek bandar tu dah wujud 'uptown'. Dapat le anak-anak tempatan mencari rezeki dan juga pendapatan tambahan. Ini adalah satu usaha untuk melahirkan usahawan-usahawan baru serta merancakkan kegiatan ekonomi. Tahniah dan syabas kepada pihak-pihak yang telah berusaha menyediakan tapak 'uptown'.

Setelah beberapa bulan kewujudan uptown ini, Anak Raja Dagang perhatikan 'kerancakan sebenar' uptown tidak digambarkan di uptown Raub. Cuma ada seketika iaitu menjelang Aidilfitri uptown Raub meriah. Hari ini,....ia seolah-olah 'indah khabar dari rupa'. Dengar khabarnya, banyak tapak telah disediakan oleh pihak MDR untuk tujuan ini. Tetapi kenapa cuma dua tiga kerat aje yang berniaga??? Nak tunding kat siapa ni? Penyewa tapak uptown yang tak berniaga? atau pihak MDR? UPTOWN RAUB....peh!hebat! Tapi kalau orang luo nengok...? Terutama dari K.L. yang dah biasa dengan uptown.... Malu kite weh!

Anak Raja Dagang nampak ada dua pihak yang boleh dituding jari. Pertama, pihak berkuasa tempatan. Kedua, orang yang nyewa tetapi tak menjalankan perniagaan. Kepada pihak berkuasa tempatan, untuk memeriahkan uptown tu... buat le promosi sikit. Takkan sekadar banner hok memula dulu jer. Buat homework dan kajian kenapa uptown Raub tak meriah. Fikirkan langkah yang sesuai untuk memeriahkannya. Mungkin sewa tapak mahal sehingga ada anak-anak tempatan yang berminat 'mati angin' bila dengar kadar sewa tapak.... Nak memulakan sesuatu yang berfaedah sebegini jangan nak fikir untung semata-mata.... Ramai yang berminat tu pun bukan punya modal yang besar. Sesilap nak bayar sewa tapak pun tak lepas. Kalau bukan faktor sewaan, mungkin faktor lain...Buat le homework sikit... Pihak Pejabat Daerah Raub dan Majlis Daerah Raub bukannya kontang dengan bijak pandai.

Kekadang ada individu yang gelojoh. Sebut je niaga dan duit...perh! semangat nak niaga datang macam tsunami. Tetiba tapak disewa, meniaganya tidak.... masalah gak ni. Ni pun kena kerjasama pihak berkuasa yang berkenaan memikirkannya. Buat le sekali pertemuan dalam sebulan dengan peniaga-peniaga uptown nuuu. Tanya kekalau diorang hadapi masalah. Dalam sesi tu bawak le berbincang nak selesai masalah. Mungkin di kalangan yang meniaga kat uptown tu 'orang baru' dalam perniagaan seperti itu... Jadi bagi le khidmat nasihat sikit. Jangan sekadar hantar penguatkuasa aje. Wujudkan satu team pulak untuk memantau perjalanan uptown tu.

Anak Raja Dagang keluarkan isu ini bukan kerana nak tembak mana-mana pihak. Malah Anak Raja Dagang sesangatlah bangga kerana bandar Raub ada uptown. Keknyer, ada yang kureeeng. Lakukan sesuatu untuk mengatasi 'kehambaran' uptown Raub. Satu lagi, sesekali wartawan Sinar Harian(Itu jer wartawan yang ada kat Raub yang Anak Raja Dagang kenai) buat le bebanyak cerita pasal uptown Raub. Bukan apa, bior bertsunami semangat semua pihak yang terlibat dalam operasi uptown nuuuuu.

Salam Rakyat dan berkunjunglah reramai ke uptown Raub. Tetulung rodong-rodong uptown.

03 December 2009

Malaku l-Mawt (ملك الموت)

Malaku l-Mawt (ملك الموت).... Agaknya 'kuasawan-kuasawan' yang sepatutnya meluluskan solat Jumaat di Masjid Tengku Abu Bakar Raub tak takut dengan nama/gelaran tu. Itu pasal berita tentang solat Jumaat masih tiada penyudahnya. Ingatlah, sesungguhnya doa orang-orang yang ditindas itu mudah makbulnya...

Takkan Tuan Kadi tak kenal Malaku l-Mawt (ملك الموت)? Jawatankuasa MTAB pun tak kenal Malaku l-Mawt (ملك الموت)?... Insya Allah Malaku l-Mawt (ملك الموت) akan berada di hadapan tetuan. Cuma cepat dan lambatnya aje. Sempat lagi nak membersihkan diri tetuan sebelum berhadapan dengan Malaku l-Mawt (ملك الموت).

INGAT! Harta dan kekayaan itu hanya kegembiraan tetuan di dunia ini....

DERHAKAKAH?

Derhakakah?

Demi agama…

Demi anak bangsa…

Demi hamba-hambaNya…

Ku laungkan perjuangan marhaen

Atas hamparan teknologi

Derhakakah?

Untuk suarakan kebenaran

Kejutkan mereka yang tidur

Agar bangkit dan mengutip kembali jatidiri

Yang diragut sang pembelot

Derhakakah?

Bila aku punya perjuangan

Menentang hati-hati yang taksub

Yang ghairahkan harta dan kekuasaan

Tanpa menurut jalan kebenaran

Derhakakah aku?